Advertisement

Latest News

Virus Hepatitis C : Bahaya, Penyebab dan Gejalanya

By msdani -

Hepatitis C disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui kontak dengan darah yang terinfeksi. Pencegahan melalui penggunaan jarum dan alat suntik steril paling Hepatitis C penting, dan penderita hepatitis C harus memastikan bahwa orang lain tidak terekspos pada darahnya.

1. Apa itu Hepatitis C?
Hepatitis C merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Ada beberapa genotipe (atau jenis) virus hepatitis C yang berlainan.
Infeksi mengakibatkan peradangan hati (dikenal sebagai “hepatitis). Kira-kira seperempat orang yang terinfeksi akan menghapuskan virus ini dalam waktu beberapa bulan. Tiga perempat lain akan menderita infeksi berkelanjutan (kronis) dan banyak penderita akan membawa virus ini seumur hidup. Sebagian penderita ini akhirnya akan menderita sirosis atau kanker bertahun-tahun setelah infeksi.

2. Apa gejalanya?
Kira-kira 10% sampai 20% dari penderita yang terinfeksi virus hepatitis C menderita gejala dari 2 minggu sampai 6 bulan (biasanya 6 sampai 9 minggu) setelah infeksi. Gejala-gejala ini termasuk lelah, hilang nafsu makan, perut kurang enak, mual, muntah, penyakit kuning (mata dan kulit menjadi kuning) dan air seni berwarna pekat.

3. Bagaimana penyakit ini ditularkan?
Seorang dengan hepatitis C dapat menularkan penyakit kecuali jika infeksi tersebut telah terhapus. Hepatitis C ditularkan melalui kontak dengan darah orang yang terinfeksi, dengan :
  1. Menggunakan jarum tercemar atau bersama-sama menggunakan alat suntik sewaktu menyuntik narkoba, membuat tatu atau menindik kulit.
  2. Transfusi (ini mungkin terjadi di Australia sebelum tahun 1990).
  3. Luka jarum suntik.
  4. Prosedur medis yang melibatkan peralatan yang tercemar.
  5. Bersama-sama menggunakan alat pribadi yang mungkin terkena darah (mis. pisau cukur, sikat gigi, gunting kuku).
Hepatitis C jarang ditularkan melalui hubungan kelamin, tetapi lebih mungkin apabila ada kontak dengan darah. Adakalanya mungkin ditularkan kepada bayi wanita yang menderita hepatitis C ketika hamil atau saat melahirkan. Risiko tersebut lebih tinggi jika ibu tersebut terinfeksi baru-baru ini, atau menderita infeksi HIV. Penyakit ini tidak ditularkan melalui kontak biasa seperti berpelukan, makan makanan yang sama atau bersama-sama menggunakan alat makan, atau menggunakan kakus. Tampaknya penyakit ini tidak ditularkan melalui susu ibu, kecuali jika tercemar dengan darah. Infeksi kembali dapat terjadi dengan genotipe yang berlainan.

4. Siapa saja yang menghadapi risiko?
- Pengguna narkoba suntik.
- Bayi yang dilahirkan oleh wanita yang menderita hepatitis C.
- Pasien hemodialisis.
- Petugas kesehatan.
- Orang yang lahir di negara yang mempunyai angka tinggi infeksi hepatitis C (misalnya bagian Afrika dan Mesir).
- Orang yang membuat tatu atau menindik tubuh di rumah dengan peralatan yang tidak steril.
- Tahanan LP.

5. Bagaimana penyakit ini dicegah?
Untuk mencegah infeksi:
- Jangan bersama-sama menggunakan alat suntik.
- Jangan bersama-sama menggunakan alat pribadi yang mungkin terkena darah.
- Jika sedang membuat tato atau menindik tubuh, pastikan bahwa hanya peralatan steril saja yang digunakan.
- Lakukan seks aman.

Tidak ada vaksin untuk mencegah infeksi HCV. Imunoglobulin tidak efektif. Sejak tahun 1990, tabung darah Australia telah memeriksa darah yang disumbangkan untuk hepatitis C.

Apa yang harus dilakukan jika anda menderita hepatitis C :
- Jangan sumbangkan darah. (Organ dari orang yang menderita infeksi hepatitis C adakalanya dapat disumbangkan kepada orang lain yang telahpun terinfeksi hepatitis C).
- Jangan bersama-sama menggunakan alat suntik dengan orang lain.
- Sangat hati-hati untuk memastikan bahwa orang lain tidak terekspos pada darah Anda.
- Bersihkan segala tumpahan darah dengan serbet kertas dan bersihkan dengan baik dengan detergen dan air sampai tidak ada kotoran yang jelas lagi. Tumpahan besar pada karpet mungkin harus disampo atau dibersihkan dengan uap.
- Tutup semua luka dengan pembalut yang tahan air.
- Gunakan kondom apabila mungkin ada eksposur pada darah sewaktu hubungan kelamin.

6. Bagaimana penyakit ini didiagnosis?
Tes darah. Antibodi terhadap virus C (menunjukkan bahwa orang tersebut telah terekspos pada virus ini sebelumnya, tetapi tidak menunjukkan apakah virus ini masih ada di dalam darah – bayi yang dilahirkan oleh wanita yang pernah menderita hepatitis C dapat mempunyai antibodi dari ibunya pada kurang lebih tahun pertama hidupnya, tetapi ini tidak berarti bahwa bayi tersebut terinfeksi).
Tes Asam Nukleik, misalnya PCR (menunjukkan bahwa virus ini ada di dalam darah).
Tes jumlah virus, (menunjukkan berapa banyak virus ada di dalam darah).
Tes genotipe, (menujukkan jenis mana virus ada di dalam darah – yang dapat membantu dalam merencanakan perawatan).
Tes fungsi hati, yang mungkin menunjukkan kerusakan hati pada saat ini.

Biopsi hati (di mana sedikit hati diambil dan diperiksa dengan mikroskop) menunjukkan jenis dan parahnya kerusakan hati dan mungkin membantu dalam merencanakan perawatan.

7. Bagaimana penyakit ini dirawat?
Telah ada peningkatan besar dalam perawatan hepatitis C pada tahun-tahun belakangan. Obat Interferon dan Ribavirin dapat berhasil merawat hepatitis C bagi penderita tertentu. Berhasilnya perawatan bergantung pada genotipe dan jumlah virus di dalam darah. Perawatan dapat menghapuskan virus ini dalam sampai 80% penderita genotipe 2 & 3 dan sampai 50% penderita genotipe 1. Obat-obat ini biasanya digunakan selama 6 sampai 12 bulan dan adakalanya mendatangkan efek sampingan yang serius.

Untuk mengurangi risiko kerusakan hati lebih lanjut, penderita hepatitis C harus :
- Mendapatkan vaksinasi hepatitis A dan hepatitis B.
- Mengurangi minuman alkohol.
- Bertanya kepada dokter sebelum menggunakan obat resep atau obat tanpa resep.

8. Apa tanggapan kesehatan umum?
Hepatitis C wajib dilaporkan oleh dokter dan laboratorium. Staf Unit Kesehatan
Umum menyelidiki kasus infeksi baru untuk menentukan faktor risiko. Memantau faktor risiko membantu dalam pengembangan program pencegahan yang ditingkatkan.

9. Untuk Informasi tentang Hepatitis C
- Telepon Bantuan Hep C NSW Helpline pada nomor 9332 1599 atau 1800 803 990.
- ADIS (Pelayanan Informasi Alkohol & Narkoba) 9361 2111 atau 1800 422 599.
- NUAA (Ikatan Pengguna Narkoba dan AIDS NSW) 9369 3455 atau 1800 644 413.

Sumber : www.health.nsw.gov.au
Gambar : www.hepcni.net

Follow our blog on Twitter, become a fan on Facebook. Stay updated via RSS

1 komentar for "Virus Hepatitis C : Bahaya, Penyebab dan Gejalanya"

  1. Wuih, berguna banged nih, kapan pgen dibukuin soal Penyakit Menular Seks Bebas, atau kita bikin bareng aja, gmana?

Leave a Reply

Advertisement